Kamis, 01 Mei 2014

MARMUT MERAH JAMBU

Marmut Merah Jambu

Buku selanjutnya yang saya review adalah Marmut Merah Jambu yang dikarang oleh Raditya Dika. Buku ini merupakan kelanjutan dari buku-buku yang dikarang oleh Raditya Dika namun isinya sangat berbeda tiap buku karena materi yang dibawakan oleh selalu berbeda.

Momennya lagi pas banget, pikir gue. Seperti yang Ara tadi anjurkan lewat telepon, ini adalah saatnya gue bilang ke Ina kalau gue sangat menikmati malam ini.

"Tau gak sih, Na," kata gua sambil menyetir, memberanikan diri untuk bicara. "Gue seneng banget hari ini."

"Seneng kenapa?" tanya Ina.

"Seneng, soalnya" kata gue, berhenti bicara sebentar dan menengok ke kiri untuk melihat muka Ina. Gue masang muka sok ganteng. Gue nata mukanya dengan jelas, memasang mata nanar, berkata dengan sungguh-sungguh, "Seneng.. soalnya.. hari ini akhirnya.. gue bisa pergi sama-"

"AWAS!!!!" jerit INa memecahkan suasan.

BRAK! Mobil gue naik ke trotoar. Mobil masih melaju kencang, dan di depan ada pohon gede. Ina ngejerit, "Itu pohon! ITU ADA POHON, GOBLOK!"

"AAAAAAHHHH!" jerit gue, kayak cewek disetrum. Lalu gue ngerem dengan kencang. INa teriak lepas. Suasanan chaos.

Marmut Merah Jambu adalah kumpulan tulisan komedi Raditya Dika. Sebagian besar dari tiga belas tulisan ngawur di dalamanya adalah pengalaman dan observasi Raditya dalam menjalani hal paling absurd di dunia : Jatuh Cinta.


mohon maaf bila ada kata-kata yang salah.
Thank You :D


0 komentar:

Posting Komentar